Analisis Zona Resapan dan Keluaran Air Tanah di Desa Kutayu, Kabupaten Brebes

FX Anjar Tri Laksono(1*), Gumilar Ramadhan(2), Rahman Wahyu Nurmajid(3), Luh Ayu Gita Paramita(4), Louis Loung-Yie Tsai(5)

(1) Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)
(2) Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)
(3) Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)
(4) Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)
(5) Graduate Institute of Applied Geology, National Central University, Taiwan
(*) Corresponding Author

Abstract

Ketersediaan air di Desa Kutayu, Kabupaten Brebes saat musim kemarau sangat terbatas. Bahkan, setiap musim kemarau Pemerintah Kabupaten Brebes memberikan bantuan air bersih melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Belum adanya kajian potensi air tanah di daerah tersebut menyebabkan persoalan kekeringan tidak dapat diatasi dalam jangka waktu panjang. Oleh karena itu, kajian pemodelan air tanah sangat diperlukan untuk mengetahui potensi dan sebaran air tanah di Desa Kutayu, Kabupaten Brebes. Tujuan dari kajian ini adalah membuat pemodelan air tanah untuk menentukan zona resapan (recharge) dan keluaran (discharge). Pengambilan data muka air tanah dilakukan pada 42 sumur yang tersebar di Desa Kutayu. Data muka air tanah dianalisis menggunakan metode finite difference atau beda hingga, yaitu menyelesaikan persamaan diferensial dengan membagi bidang menjadi segi empat sama luas. Hasil pengukuran menunjukkan muka air tanah terdalam berada pada kedalaman 6,31 m, sedangkan muka air tanah paling dangkal di kedalaman 1,77 m. Pola ketinggian muka air tanah sesuai dengan kontur topografi. Zona recharge terletak pada bagian utara Desa Kutayu. Zona recharge berada pada daerah perbukitan dengan tingkat kerapatan vegetasi yang tinggi. Sedangkan zona discharge mencakup bagian selatan Desa Kutayu. Zona discharge merupakan area pemukiman warga. Berdasarkan hasil pemodelan air tanah didapatkan besar flux 0.147 m3/detik di zona recharge dan 0.116 m3/detik pada zona discharge.

Keywords

recharge, discharge, pemodelan, air tanah, Kutayu

Full Text:

PDF

References

Cattaneo L, Comunian A, Filippis GD, Giudici M, Vassena C. Modeling Groundwater Flow in Heterogeneous Porous Media with YAGMod. Multidisciplinary Digital Publishing Institute. 2015; 4(2): 1-19.

Gemilang WA, Kusumah G, Wisha UJ. Penilaian Kerentanan Airtanah Menggunakan Metode Galdit (Studi Kasus: Kawasan Pertanian Garam Pademawu, Madura-Indonesia). Jurnal Kelautan Nasional. 2017; 12(3): 117-125.

Ginting S, Rengganis H. Pemodelan Air Tanah di Cekungan Air Tanah Umbulan dengan Visual Modflow Premium 4.3. Jurnal Sumber Daya Air. 2010; 6(2): 173-188.

Rachmansyah, Asaad AIJ, Mustafa A. Karakteristik, Kesesuaian, dan Pengelolaan Lahan Tambak di Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Riset Akuakultur. 2012; 7(2): 321-335.

Wang HF, Anderson MP. Introduction to Groundwater Modeling. First Edition. London: Academic Press. 1995: 1-226.

Setiawan T. Karakteristik Hidrolika Batuan Sedimen Tersier Berdasarkan Analisis Uji Pemompaan di Kabupaten Cilacap dan Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi. 2017; 8(3): 153-164.

Rouhani AK. Finite difference Groundwater Modelling and Comparison of the Results with Those Obtained Using Finite Element Modelling Aproach. Proceedings of the 10th Intl. Mine Water Association Congress (IMWA). Ostrava. 2008; 10: 449-452.

Igboekwe MU, Achi NJ. Finite difference Method of Modelling Groundwater Flow. Journal of Water Resource and Protection. 2011; 3(3): 192-198.

Kumar CP. Modelling of Groundwater Flow and Data Requirements. International Journal of Modern Sciences and Engineering Technology. 2015; 2(2): 18-27.

Miswadi SS. Kajian Spasial Kualitas Airtanah Bebas Berdasarkan Kedalaman Muka Airtanah: Studi Kasus di Dataran Aluvial DAS Pemali Kabupaten Brebes. Jurnal Manusia dan Lingkungan. 2009; 16(2): 103-114.

Baroroh ZF, Harsono TN, Sya’ban MBA, Dahlia S. Sebaran Salinitas Air Tanah Bebas di Desa Pulogading Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Jurnal Geografi, Edukasi, dan Lingkungan. 2019; 3(2): 69-76.

Rahardjo P. Analisis Sistim Akuifer dan Pemodelan Aliran Airtanah. Master Thesis. Semarang: Pascasarjana UNDIP; 2002.

Prawati E. Studi dan Pemodelan Air Tanah akibat Pengaruh Pemompaan. Teknologi Aplikasi Konstruksi. 2011; 1(1): 1-11.

Sarari AG. Penentuan Akuifer Bawah Permukaan Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Studi Kasus Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Kecamatan Dau-Malang. Brawijaya Physics Student Journal. 2014; 2(1): 1-4.

Yazid I. Simulasi Dampak Pengambilan Airtanah Pada Akuifer Bebas Cekungan Airtanah Bumiayu Bagian Barat. Skripsi. Yogyakarta: Sarjana UGM; 2016.

Jumhari, Hadian MSD, Zakaria Z, Hendarmawan. Kontrol Geologi terhadap Perubahan Kimia Air Tanah pada Sistem Akuifer Vulkanik di Lereng Timur Gunung Ciremai Jawa Barat. Jurnal Dinamika Rekayasa. 2019; 15(2): 117-128.

Kodoatie RJ. Tata Ruang Air Tanah. First Edition. Yogyakarta: ANDI. 2012: 1-493.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.