Model Pertambangan Emas Rakyat dan Pengelolaan Lingkungan Tambang di Wilayah Desa Paningkaban, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

Mochammad Aziz(1*)

(1) Prodi Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman
(*) Corresponding Author

Abstract

Industri pertambangan merupakan industri yang penuh kontroversi. Di satu sisi industri pertambangan mempunyai potensi besar untuk menciptakan kemanfaatan bagi masyarakat dan dapat menciptakan perubahan sosial dan ekonomi. Kondisi wilayah Desa Panikaban telah terindikasikan memiliki potensi sumberdaya mineral logam emas dengan adanya kegiatan dan aktivitas penambangan rakyat yang masih berlangsung hingga saat ini. Penambangan emas di Desa Panikaban terkonsentrasi di daerah Gancang, Kedungalang dan Cihonje, dengan dikelola oleh rakyat yang menggunakan teknologi gelundung. Konsentrasi endapan bijih di daerah ini memiliki tipe endapan urat kuarsa, dengan litologi berupa tuf litik, andesit dan batupasir tufan, termasuk dalam Formasi Halang dan Formasi Tapak. Pola penambangan yang diharapkan menggunakan metoda gali-timbun, dengan sistem tambang bawah tanah. Penataan kawasan areal tambang emas rakyat merupakan salah satu tahap persiapan dalam mewujudkan kawasan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) di Kabupaten Banyumas, selain perlu dibentuknya peran serta masyarakat dan adanya badan usaha/koperasi sebagai pengelolanya. Peningkatan perolehan emas perlu diterapkan teknologi tepat guna yang siap pakai dengan memperhatikan tingkat kesehatan dan keselamatan kerja, selain tentunya mengurangi bahaya kecelakaan dan pencemaran air raksa terhadap air dan tanah.

Keywords

sumberdaya mineral, endapan bijih, gali-timbun, tambang rakyat, teknologi tepat guna, air raksa

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.