Studi Eksperimental Kombinasi Gelas dan Tempurung Kelapa Sebagai Substitusi Parsial Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan Beton
Brian Agustin Fau(1*), Agustinus Agus Setiawan(2)(1) Teknik Sipil, Universitas Pembangunan Jaya
(2) Teknik Sipil, Universitas Pembangunan Jaya
(*) Corresponding Author
Abstract
Gelas dan tempurung kelapa merupakan limbah yang banyak dijumpai ditempat penampungan sampah. Beberapa penelitian terdahulu menunjukan tempurung kelapa maupun pecahan gelas dapat digunakan sebagai pengganti parsial agregat pada beton ramah lingkungan dengan persentase yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sifat mekanik dari beton, khususnya kuat tekan, yang menggunakan campuran tempurung kelapa dan pecahan gelas sebagai pengganti agregat kasar. Pada penelitian ini, tempurung kelapa dan pecahan gelas dikombinasi sebagai substitusi parsial agregat kasar dengan kadar 0% (GTK 0), 10% (GTK 1), 20% (GTK 2), 30% (GTK 3), 40% (GTK 4) dan 50% (GTK 5) dari berat agregat kasar. Kuat tekan yang direncanakan adalah  f’c 25 Mpa. Dari hasil pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan campuran tempurung kelapa dan pecahan gelas, diperoleh nilai kuat tekan tertinggi umur (28 hari) pada GTK 1 sebesar 23.5 MPa. Secara garis besar ditemukan bahwa semakin besar kadar kombinasi tempurung kelapa dan pecahan gelas pada campuran beton, membuat nilai kuat tekan beton semakin menurun. Akan tetapi penggunaan 5% tempurung kelapa dan 5 % pecahan gelas sebagai substitusi agregat kasar masih dapat digunakan sebagai beton struktural.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
https://www.beritasatu.com/ekonomi/532538/penjualan-semen-tumbuh-86-sepanjang-2018
Adaway M, Wang Y. Recylced Glass as a Partial Replacement for Fine Aggregate in Structural Concrete – Effects on Compressive Strength. Electronic Journal of Structural Engineering. 2015; 14(1):116-122.
Singh S, Srivastava V, Agarwal VC. Glass Waste in Concrete : Effect on Workability and Compressive Strength. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology. 2015; 4(9):8142-8150.
Ganiron Jr. TU. The Effect of Waste Glass Bottles as an Altenative Coarse Aggergate in Concrete Mixture. International Journal of ICT-aided Architecture and Civil Engineering. 2014; 1(2):1-10.
Suhartini A, Setyowati A, Gunarti S, Hasan A. Pengaruh Penambahan Tumbukan Limbah Botol Kaca Sebagai Bahan Substitusi Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton. Jurnal Bentang. 2014; 2(1):66-80.
Akbar F, Ariyanto A, Edison B. Penggunaan Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Tekan Beton K-100. Jurnal Mahasiswa Teknik. 2013; 1(1).
Suarnita W, Ruppang N. Analisis Kuat Tekan Beton Ringan Tempurung Kelapa. Jurnal Smartek. 2009; 7(3):143-151.
Murdock LJ, Brook KM. Bahan dan Praktek Beton. Penerbit Erlangga. 1999
SNI S – 04 – 1989 – F. Spesifikasi Bahan. Badan Standarisasi Nasional. 1989.
SNI 03-2847. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional. 2002.
ASCE/SEI 7-10. Minimum Design Loads for Buildings and Other Structures. American Society of Civil Engineers. 2010:404.
Sulaiman S, Biomassa Gasifikasi (Biomassa di sekitar kita), http://www.slideshare.net/ss170952/ gasiï¬kasi-pelatihan-theory, 15 Agustus 2012.
Fikkriansyah, Tanzil G. Pengaruh Sulfat Terhadap Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Bubuk Kaca Substitusi Sebagian Semen Dengan w/c 0,60 dan 0,65. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 2013; 1(1).
Suhardiyono L. Tanaman Kelapa, Budidaya dan Pemanfaatannya. Penerbit Kanisius. 1988:153-156.
SNI 1974 - 2011. Cara Pengujian Kuat tekan beton Dengan Benda Uji Silinder. Badan Standarisasi Nasional. 2011.
SNI 1969 – 2008. Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Badan Standarisasi Nasional. 2008.
SNI 03 – 9804 – 1998. Metode pengujian berat isi dan rongga udara dalam agregat. Badan Standarisasi Nasional. 1998.
SNI 03 – 4142 – 1996. Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat Yang Lolos Saringan No. 200 (0,075 mm). Badan Standarisasi Nasional. 1996.
SNI 03 – 1968 – 1990. Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus Dan Kasar. Badan Standarisasi Nasional. 1990.
SNI 1972 – 2008. Cara Uji Slump Beton. Badan Standarisasi Nasional. 2008.
Subramani T, Anbuvel A. Experimental Behaviour of Reinforced Concrete Beams With Coconut Shell as Coarse Aggregate. International Journal of Application or Innovation in Engineering and Management. 2016; 5(5):67-75.
Zainab ZI, Al-Hashmi EA. Recycling of Waste Glass as a Partial Replacement for Fine Aggregate in Concrete. Waste Management Journal. 2009; 29(2):655-659.
SNI 03 – 2834 - 2000. Tata Cara Pembuatan Campuran Beton. Badan Standarisasi Nasional. 2000.
Refbacks
- There are currently no refbacks.