Pemetaan Zona Kerentanan Bahaya Kebakaran Sebagai Upaya Mitigasi Awal Kebakaran Kota Yogyakarta

Aulia Nur Mustaqiman(1*), Kurniawan Kurniawan(2), Yuliana Farkhah(3)

(1) Teknik Lingkungan, Universitas Brawijaya
(2) Magister Pengelolaan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada
(3) Magister Pengelolaan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract

Kota Yogyakarta merupakan kota padat penduduk dengan sejumlah aktivitas manusia yang sangat  padat, serta konstruksi bangunan dengan potensi bahaya kebakaran yang tinggi, oleh karena itu perlu adanya upaya pemetaan sebagai langkah awal dari upaya mitigasi bahaya kebakaran (pencegahan dan pengurangan resiko bahaya kebakaran). Beberapa faktor yang dapat memicu bahaya kebakaran yaitu jenis aktivitas penduduk, material konstruksi bangunan, kerapatan antar bangunan, aksesibilitas jalan, jumlah mobil pemadam kebakaran, dan sumber air sebagai pemadaman. Faktor-faktor utama di atas menjadi latar belakang utama dalam penelitian ini, yaitu memetakan bahaya kebakaran di Kota Yogyakarta secara spasial tahun 2017 sebagai upaya mitigasi bahaya kebakaran. Metode yang digunakan dalam penentuan zonasi dan penanggulangan dini berupa metode kuatitatif dengan teknik scoring serta analisis spasial berbasis ArcGIS yang dilakukan dengan teknik overlay dengan beberapa variabel. Hasil penelitian membagi Kota Yogyakarta menjadi 3 (tiga) zona bahaya, yaitu kawasan rawan kebakaran kelas tinggi, sedang, dan rendah. Kawasan kerentanan tingkat tinggi diperoleh sebesar 53,08%, kawasan kerentanan tingkat sedang sebesar 15,65%, dan kawasan kerentanan tingkat  rendah (aman) sebesar 31,26%. Kerentanan kebakaran tingkat tinggi membutuhkan upaya mitigasi yang ketat dan kompleks, sedangkan kerentanan kebakaran tingkat sedang membutuhkan upaya mitigasi yang sedang, namun untuk kerentanan tingkat rendah berarti zona tersebut sudah aman dan tetap upaya mitigasi tidak boleh diabaikan, sehingga bahaya kebakaran di Kota Yogyakarta dapat ditekan sebaik mungkin

Full Text:

PDF

References

Badan Pusat Statistik Yogyakarta. D.I. Yogyakarta dalam Angka 2017; 2017.

Sagala, S., Wimbardana, R., Pratama, F.P., 2014. Perilaku dan kesiapsiagaan terkait kebakaran pada penghuni permukiman padat Kota Bandung. Forum Geografi Vol. 28 (2 - 1), pp. 1 – 20.

Ramli, Soehatman. Manajemen Resiko K3. Jakarta: DIAN RAKYAT; 2010.

Sufianto, H., Green, A.R., 2012. Urban fire situation in Indonesia. Fire Technology Vol. 48, pp. 367 – 387.

Navitas, P., 2014. Improving resilience against urban fire hazards through environmental design in dense urban areas in Surabaya, Indonesia. Procedia - Social and Behavioral Sciences Vol. 135, pp. 178 – 183.

Yong, Z., 2013. Analysis on comprehensive risk assessment for urban fire: the case of Haikou City. Procedia Engineering Vol. 52, pp. 618 – 623.

Sarwono, A., 2011. Kriteria kelayakan penerapan fire safety management (FSM) pada bangunan gedung dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jurnal Permukiman Vol. 6 No. 1.

Wibowo, P. Seno. Menguasai ArcGis 10 Pemula. Yogyakarta: Penerbit ANDI; 2015.

Rachmawati, Turniningtyas Ayu. Pengurangan Risiko Bencana Alam Berbasis Tata Ruang. Malang: UB Press; 2018.

Falah, Wahyu. Menggambar Peta dengan ArcGIS 10.1. Yogyakarta: Penerbit ANDI; 2015.

Manik, Tumiar Katarina. Resiko Bencana. Yogyakarta: Mobius; 2018.

Suharyadi. Problem of settlement of urban in Indonesia. Yogyakarta: UGM Press; 2000.

Sudibyo, Gatot Heri. 2010. Pengaruh Fire Proofing pada Balok Beton Pasca Bakar. Jurnal Dinamika Rekayasa Vol. 6, No. 2, pp. 62-66.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.