Tahanan Lateral Bambu Laminasi dengan Konektor Pelat Disisipkan Menggunakan Sambungan Baut
I G.L.B. Eratodi(1*), A. Triwiyono(2), A. Awaludin(3)(1) Jurusan Sipil, Fakultas Teknik dan Informatika,Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar
(2) Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, FT, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, FT, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Analisis tahanan lateral beberapa alat sambung telah diusulkan Europen Yield Model (EYM) tahun 1949. Beban leleh berupa nilai tahanan lateral (Z) dapat diprediksi dengan mengetahui nilai geometri sambungan, tegangan leleh dowel dan kuat tumpu dowel. Pengujian tahanan lateral ini dilakukan dalam rangka mengetahui kemampuan sebuah baut dengan model sambungan pelat besi disisipkan pada bambu laminasi. Tahanan lateral sejajar dan tegak lurus arah serat-serat dibutuhkan dalam merencanakan sambungan struktural. Pada uji tahanan lateral ini dibedakan menjadi dua, tahanan lateral tegak lurus serat dan tahanan lateral sejajar serat. Dimensi benda uji tahanan lateral tegak lurus serat adalah 2 buah balok bambu laminasi dengan dimensi 37,5×76×180 mm, dan dimensi tahanan lateral sejajar serat 83×76×200 mm. Hasil penelitian menunjukkan teori Yield Mode dari EYM dapat memprediksi nilai tahanan lateral bambu laminasi. Perbedaan hasil ekperimen sebesar 8,05% lebih tinggi dari teori yield mode pada tahanan lateral tegak lurus serat dan 8,38% pada tahanan lateral sejajar serat. Nilai Poffset 5% sebesar 12,34 kN selip pada 4,82 mm dan kekakuan rata-rata sebesar 3,050 kN/mm pada tahanan lateral tegak lurus serat. Uji tahanan lateral sejajar serat memiliki nilai Poffset 5% rata-rata sebesar 20,3 kN dan kekakuan awal sebesar 6,144 kN/mm pada nilai selip rata-rata 3,99 mm.
Keywords
tahanan lateral, yield mode, bambu laminasi.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.