Pengaruh Waktu Curing Terhadap Nilai Swelling Pada Tanah Lempung Dengan Campuran Fly Ash Dan Bottom Ash

Muhammad Khadafi Lembasi(1), Soewignjo Agus Nugroho(2*), Ferry Fatnanta(3)

(1) Universitas Riau
(2) Universitas Riau
(3) Universitas Riau
(*) Corresponding Author

Abstract

Tanah lempung yang berplastisitaas tinggi memiliki masalah dengan kembang susut yang cukup tinggi, oleh karena itu perlu adanya stabilisasi agar nilai pengembangan pada tanah lempung plastisitas tinggi turun dan dapat digunakan sebagai tanah dasar dalam suatu konstuksi. Upaya stabilisasi yang dilakukan dengan dengan cara mencampurkan tanah lempung dengan bahan adiktif berupa abu dasar, abu terbang, dan kapur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu pemeraman untuk mendapatkan nilai pengembangan terkecil pada tanah lempung plastisitas tinggi akibat penambahan bahan adiktif berupa kapur, abu dasar dan abu terbang. Hasil menunjukan bahwa dengan penambahan bahan adiktif dan memberi perlakuan berupa pemeraman pada campuran tanah lempung dapat menurunkan nilai swelling. Untuk kondisi optimum potensi pengembangan terjadi pada variasi campuran L 5% + MS6 95%, dimana pada campuran tersebut potensi pengembangan sangat kecil dibandingkan dengan tanah asli dan tanah campuran lainnya. Dapat dilihat dari kondisi pemeraman 28 hari penurunan yang terjadi sebesar 98% dibanding tanah asli yang tidak diberi perlakuan. Jadi, dapat disimpulkan dengan memberi campuran bahan adiktif dan diberi pemeraman dapat memperbaiki tanah asli dan dapat memperkecil nilai swelling potential

Full Text:

PDF

References

Hafizh, M. S. Al., 2017. “Stabilisasi Tanah Lempung dengan Pasir Bermacam Gradasi dan Campuran Kapur“ [Skripsi] Pekanbaru: JTS Universitas Riau, JOM FTEKNIK 4(1), 1-9.

Nurdin, S., Samang, L., Patanduk, J.,Harianto, T. 2016. “Kinerja Tanah Lunak Stabilisasi Fly Ash Dengan perkuatan Serat Alami sebagai Lapis Penutup Landfill“, INERSIA 8(2), 32-38

Beetham, P., Dijkstra, T., Dixon, N., Fleming, P., Hutchison, R., & Bateman, J., 2015. “Lime stabilisation for earthworks: A UK perspective“. Proceedings of the Institution of Civil Engineers: Ground Improvement, 168(2), 81-95. https://doi.org/10.1680/grim.13.00030.

Das, B. M., 1985. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) (1st ed.)Jakarta: Erlangga.

A, P. A., Iswan, & Jafri, M., 2016. “Pengaruh Variasi Waktu Pemeraman Terhadap Nilai Uji Kuat Tekan Bebas Pada Tanah Lempung dan Lanau yang Distabilisasi Menggunakan Kapur Pada Kondisi Rendaman“. Eksperimental, 4(2), 236–255.

Putra, M. D. H. (2017). Pengaruh Perbaikan Tanah Lempung Ekspansif Dengan Metode Deep Soil Mixing Pada Berbagai Kadar Air Lapangan Tanah Asli Terhadap Nilai CBR Dan Pengembangan.

Wiqoyah, Q., 2006. “Pengaruh Kadar Kapur, Waktu Perawatan dan Perendaman Terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung“. Dinamika Teknik Sipil, 6(1), 16–24.

SNI 03-147-1996. Spesifikasi kapur untuk stabilisasi tanah, 2–4. Badan Standarisasi Nasional (BSN)

Wardani, S. P. R., 2008. “Pemanfaatan Limbah Batubara (Fly Ash) Untuk Stabilisasi Tanah Maupun Keperluan Teknik Sipil Lainnya Dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan“. [Pidato Pengukuhan Guru Besar]. Semarang: Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, 1–71.

Wijaya, O., 2018. “Pengaruh Penambahan Abu Dasar (Bottom Ash) Pada Tanah Lempung Ekspansif Di Daerah Surabaya Barat Terhadap Nilai Potensial Swelling“. Jurnal Rekayasa Teknik Sipil, 1(1), 186–194.

Guyer, J. P., Asce, F., & Aei, F., 2011. “Introduction to Soil Stabilization in Pavements“, available in:www.cedengineering.com (877), 29-115

Huri, A. D., Yulianto, K., R W, S. P., & Hardiyati, S., 2013. “Stabilisasi Tanah dengan Fly Ash dan Semen untuk Badan Jalan PLTU Asam-Asam“, Jurnal Karya Teknik Sipil 2(1), 1–8.

Putra, M. D. H., 2017. “Pengaruh Perbaikan Tanah Lempung Ekspansif Dengan Metode Deep Soil Mixing Pada Berbagai Kadar Air Lapangan Tanah Asli Terhadap Nilai CBR Dan Pengembangan“.[Skripsi] Malang: JTS Universitas Brawijaya.

SNI, 1744 : (2012). Metode uji CBR laboratorium, 1–28. Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Yuliet, R., 2011. “Uji Potensi Mengembang Pada Tanah Lempung Dengan Metoda Free Swelling Test (Studi Kasus: Tanah Lempung Limau Manih Kota Padang)“.7(1),25–36. https://doi.org/10.25077/jrs.7.1.25-36.2011

Tobing, B. C. L., 2011. “Pengaruh Lama Waktu Curing Terhadap Nilai CBR Dan Swelling Pada Tanah Lempung Ekspansif Di Bojonegoro Dengan Campuran 15% Fly Ash“. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 1(2), 1–8.

Laras, A. W., Suryo, E. A., & Zaika, Y., 2017. “Pengaruh Penambahan Kapur dengan Lamanya Waktu Perawatan (Curing) Terhadap Kekuatan Dan Pengembangan (Swelling) Tanah Lempung Ekspansif“. Mhsw Jur Teknik Sipil, 1(1). Malang:JTS Universitas Brawijaya

Zulnasari, A., 2019. “Karakterisitik Tanah Lempung yang distabilisasi Menggunakan Kapur, Fly Ash dan Bottom Ash terhadap Nilai Kuat Tekan Pengujian UCS“ [Skripsi]. Pekanbaru: JTS Universitas Riau

Zega, L. M. R., 2019. “Perbaikan Sifat Geoteknik Lempung Lunak akibat Penambahan Semen dan Limbah FABA“ [Skripsi]. Pekanbaru: JTS Universitas Riau, JOM FTEKNIK 6(2)

Nugroho, S., A., Ningrum, P., Muhardi, 2020. “Pemanfaaatan Geopolimer Abu Terbang Sebagai Pozzolonic Tanah lempung untuk Material Tanah Dasar Perkerasanâ€, Fondasi , 9(1), 77-86. http://dx.doi.org/10.36055/jft.v9i1.7366

Kusuma, I., R., Mina, E., Supandi, 2016. “Stabilisasi Tanah Lempung Menggunakan Fly Ash dan Pengaruhnya terhadap Nilai Kuat Tekan Bebas“, Jurnal Fondasi 6(2), 24-33. https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jft

Sudibyo, G., H., Haryanto, Y., Fatkhurrozak, 2008. “Abu Terbang (Fly Ash) Sebagai Bahan Tambah Untuk Meningkatkan Kuat Tekan Bata beton (Paving Block)“, Dinamika Rekayas 4(2), 65-76. https://dx.doi.org/10.20884/1.dr.2008.4.2.115

Refbacks

  • There are currently no refbacks.