Struktur Geologi Daerah Longsor di Gunung Pawinihan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

Asmoro Widagdo(1*), Indra Permana Jati(2), Gentur Waluyo(3), Eko Bayu Purwasatriya(4), Suwardi Suwardi(5)

(1) Prodi Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman
(2) Prodi Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman
(3) Prodi Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman
(4) Prodi Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman
(5) Prodi Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman
(*) Corresponding Author

Abstract

Fenomena longsor dapat terjadi dengan berbagai faktor pengontrol. Permasalahan yang di kaji dalam penelitian ini terutama adalah untuk mengetahui hubungan struktural antar lapisan batuan di daerah penelitian. Kondisi struktur dapat menjadi pemicu bagi fenomena longsor. Metode penelitian dilakukan dengan pengamatan dan pemetaan lapangan. Pengukuran struktur geologi berupa kedudukan lapisan batuan dan penentuan hubungan stratigrafis antar batuan dilakukan dilapangan. Pengukuran kelerengan topografi dilakukan di peta dan dilapangan. Daerah penelitian tersusun atas batu lempung dengan sisipan pasir karbonatan sebagai batuan yang tua dan juga tersusun atas breksi sebagai yang lebih muda. Batu lempung sebagai batuan yang mudah tererosi baik secara kimia maupun fisika. Erosi aktif pada batulempung memicu pergerakan masa breksi diatasnya. Hadirnya mata air pada kontak lempung-breksi juga memicu terjadinya longsor. Dengan demikian longsor di daerah penelitian dipicu oleh adanya kontak ketidakselarasan antara batuan breksi segar dan lapuk dengan batulempung di bawahnya.

Keywords

batulempung, breksi, ketidakselarasan, longsor, struktur geologi

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.