Sistem Akuifer Air Tanah Daerah Sukamoro Kabupaten Banyuasin - Sumatera Selatan

Deden Zaenudin Mutaqin(1*), Undang Mardiana(2), Febriwan Mohammad(3), Muhammad Kurniawan Alfadli(4), Boy Yoseph CSSSA(5)

(1) Universitas Padjadjaran
(2) Universitas Padjadjaran
(3) Universitas Padjadjaran
(4) Universitas Padjadjaran
(5) Universitas Padjadjaran
(*) Corresponding Author

Abstract

Studi sistem akuifer hidrogeologi sangat penting untuk dilakukan dalam rangka mengidentifikasi kondisi geologi dan hidrogeologi. Lokasi daerah penelitian termasuk ke dalam daerah bukan cekungan air tanah, tetapi kondisi visual di lapangan menunjukkan penduduk sekitar banyak memanfaatkan air tanah cukup besar. Metode yang digunakan berupa penyelidikan geologi, geolistrik 2-D konfigurasi Wenner – Schlumberger dan hidrogeologi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui sistem akuifer  daerah Sukamoro.  Di daerah Sukamoro terdapat dua sistem akuifer, yaitu pada endapan rawa (satuan lanau) berupa sistem dengan aliran antar butir; merupakan sistem airtanah tidak tertekan, dengan nilai TDS yang acak dengan nilai resistivitas di bawah 40 Ohm meter, berada pada bagian Selatan daerah penyelidikan. Pada satuan perselingan batupasir dengan batulempung yang memiliki sistem akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir dan rekahan, merupakan sistem airtanah tidak tertekan dan tertekan,  dengan nilai TDS  antara 80-240 mg/L dan di bawah 80 mg/L, dengan nilai resistivitas 41-450 Ohm meter

Keywords

akuifer, Banyuasin, geologi, geolistrik

Full Text:

PDF

References

Sukrisna, A., Murtianto, E., & Ruchijat, S. (2008). Peta Cekungan Air Tanah Pulau Sumatera lembar XV. PLG ESDM Bandung.

Pitayati, P. A., & Dahlan, M. H. (2019). Analisis Kualitas Air Sungai dan Air Limbah (Outlet) Perusahaan dengan Metode Indeks Pencemaran dan Pengaruhnya terhadap Populasi dan Jenis Ikan. Jurnal Penelitian Sains, 19(2), 73-81

Gafoer, S., Burhan, G., & Purnomo, J. (1995). Peta Geologi Lembar Palembang, Sumatera Selatan, skala 250.000. Puslitbang Geologi, Dit. Jend. Geologi dan Sumberdaya Mineral, Bandung.

Siahaan, M., Helmi, F., Firmansyah, Y., & Natasia, N. (2018). Fasies dan lingkungan pengendapan lapangan “msâ€, formasi talang akar, cekungan sumatera selatan, berdasarkan data log sumur, biostratigrafi dan salinitas air formasi. Geoscience journal, 2(2), 145-154

Suryaman, H. M. (2001). Peta Hidrogeologi Lembar Palembang, Sumatera Selatan, skala 250.000. Puslitbang Geologi, Dit. Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan, Bandung.

Zubaidah, T., & Kanata, B. (2008). Pemodelan fisika aplikasi metode geolistrik konfigurasi schlumberger untuk investigasi keberadaan air tanah. J Teknik Elektro, 7(1), 20-24.

Bahar, H. (2012). Metode Geolistrik Untuk Mengetahui Potensi Air Tanah di Daerah Beji Kabupaten Pasuruan-Jawa Timur. Jurnal.: Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITAS).

Pujianto, E. (2014). Pendugaan Zona Jenuh Air Tanah Dengan Metode Geolistrik Di Sekitar Tambang Batubara Terbuka Di Kalimantan Selatan. Jurnal Teknologi Mineral Dan Batubara, 10(3), 113-126.

Reynolds, J. M. (2011). An introduction to applied and environmental geophysics. John Wiley & Sons

Santoso, D. (2002). Pengantar Teknik Geofisika. ITB, Bandung

Telford, W. M., Telford, W. M., Geldart, L. P., Sheriff, R. E., &

Sheriff, R. E. (1990). Applied geophysics (Vol. 1). Cambridge university press

.Fetter, C. W. (2018). Applied hydrogeology. Waveland Press.

Heiken, G. & Wohletz, K. 1992. Volcanology and Geothermal Energy. University of California Press. Berkeley, Los Angeles, Oxford

Refbacks

  • There are currently no refbacks.