Analisis Efektivitas Penerapan Outrigger Pada Bangunan Bertingkat Dalam Mengurangi Simpangan Dengan Variasi Bentuk Outrigger

Liana Widya Hari(1), Agustinus Agus Setiawan(2*)

(1) Universitas Pembangunan Jaya
(2) Universitas Pembangunan Jaya
(*) Corresponding Author

Abstract

Gedung bertingkat tentu harus aman dan handal untuk menghadapi gempa yang sering terjadi di Indonesia, sehingga muncul inovasi bernama struktur outrigger. Sistem outrigger adalah suatu sistem struktur yang menghubungkan shear/corewall dengan kolom terluar dari suatu bangunan bertingkat. Desain outrigger sendiri memiliki banyak variasi bentuk outrigger, misalnya bentuk truss (X), V, dan Λ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan outrigger pada gedung bertingkat dalam mengurangi simpangan yang terjadi dengan variasi dari bentuk outrigger. Analisis akan dilakukan pada gedung 40 lantai dengan variasi tujuh model yaitu, model bangunan tanpa outrigger, model bangunan dengan outrigger berbentuk (X), (V), dan (Λ) yang masing-masing terletak di dua ketinggian yang berbeda. Hasil penelitian menunjukan bahwa bangunan dengan outrigger terbukti dapat mengurangi simpangan dan model bangunan dengan outrigger berbentuk (X) pada ketinggian 0.25h dan 0.75h merupakan yang paling efektif dalam memikul beban gempa yang terjadi. Pada model tersebut, penerapan outrigger dapat mengurangi simpangan hingga 10.75% pada arah X dan 5.52% pada arah Y.

Keywords

Analisis Struktur, Outrigger, Beban Gempa, Simpangan, ETABS

Full Text:

PDF

References

M Sunarjo, Taufik G, Sugeng P. Gempabumi Edisi Populer. Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2012.

Urip S, Indra G, Priyobudi, et al. Katalog Gempabumi Signifikan dan Merusak 1821-2018 Per Tahun. Jakarta: Pusat Gempabumi dan Tsunami Kedeputian Bidang Geofisika BMKG. 2019.

Estty R, Steenie E, Banu D. Respons Dinamis Bangunan Bertingkat Banyak dengan Variasi Tata Letak Outrigger. Jurnal Sipil Statik. 2018; 6(3): 163-174.

Badan Pusat Statistik. Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045 Hasil SUPAS 2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik. 2018.

Mir M, Kyoung S. Structural Developments in Tall Buildings: Current Trends and Future Prospect. Architectural Science Review. 2007; 50(3): 205-223.

Ran D, Mu-Xuan T, Xin N. Fishbone-Shaped Beam–Column Model for Steel Outrigger Truss–Concrete Wall Composite Join. Journal of Constructional Steel Research. 2018; 145: 386-396.

Yachub S, M. Faishal M, Data I, Trijoko W. Analisis Perbandingan Efektivitas Struktur Gedung dengan Menggunakan Shearwall dan kombinasi antara Shearwall-Outrigger. Jurnal Teknik Pomit. 2012; 1(1): 1-6.

Satria E, Mukahar, Agus S. Kinerja Sistem Struktur Outrigger dan Belt Wall pada Gedung Tinggi Akibat Pembebanan Gempa. E-Jurnal Matriks Teknik Sipil. 2017; 823-830.

Verik A. Analisis Respons Beban Angin pada Bangunan Beton Tingkat Tinggi yang Menggunakan Sistem Outrigger Truss. Skripsi. Medan: Sarjana USU; 2009.

Bella Junita, B. Respon Struktur Bangunan Tinggi Dengan Variasi Penempatan Outrigger Terhadap Beban Lateral (Studi Kasus : Bangunan Tower A St. Moritz Panakukang). Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan. Universitas Negeri Jakarta. 2018.

SNI 03-1726-2012 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.

Bungale S. Wind and Earthquake Resistant Buildings. Los Angeles, California: Marcel Dekker. 2005.

Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Balitbang Kementrian PUPR Republik Indonesia, http://puskim.pu.go.id/, 3 November 2019

Refbacks

  • There are currently no refbacks.